Macam Macam Pupuk Organik Cair

Macam macam pupuk organik cair, sama halnya dengan pupuk yang lain. Jenis ini juga di manfaatkan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Bahkan lebih sering di gunakan oleh para petani karena pengaplikasiannya yang sangat mudah.

Berikut adalah artikel yang menjelaskan tentang macam macam pupuk organik cair yang bisa membantu perkembangan tumbuha.

 

Macam Macam Pupuk Organik Cair Untuk Tanaman

Pupuk organik cair atau biasa di sebut dengan POC adalah pupuk yang berbentuk cair. Pupuk ini di buat secara alami melalui beberapa proses seperti fermentasi. Di mana proses tersebut dapat menghasilkan larutan hasil pembusukan tanaman maupun kotoran hewan.

Pupuk ini banyak di gunakan karena sebagian besar orang beranggapan bahwa pupuk ini terbebas dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Dalam POC terdapat Mikroorganisme yang membantu proses pertumbuhan tanaman.

Mikroorganisme Lokal dalam Pupuk Organik Cair

Mikroorganisme ialah makhluk hidup yang sangat kecil, di mana ia sangat penting untuk proses daur hidup biota dalam biosfer. Makhluk ini tergolong dalam bentuk protista yang terdiri dari fungi, algae, bakteri dan protozoa.

Sedangkan Mikroorganisme Lokal ( MOL) merupakan mikroorganisme yang di manfaatkan untuk bahan pembuatan pupuk, entah itu padat atau pun cair. MOL terbuat dari komponen karbohidrat, glukosa serta sumber mikroorganisme yang memiliki peran untuk membantu perkembangan tumbuhan.

Larutan MOL

Merupakan sebuah larutan fermentasi yang berasal dari bahan yang ada di alam sekitar. Mengandung unsur hara mikro serta makro dan jua beberapa bakteri yang dapat merombak bahan organik, pengendali hama dan penyakit serta perangsang pertumbuhan tanaman.

Selain itu juga dapat di gunakan sebagai dekomposer alami, pupuk hayati serta sebagai pestisida alami, khususnya untuk fungisida. Larutan ini dapat di buat dari limbah rumah tangga dan tanaman, seperti gedebog pisang, jerami, dan sisa sayur mayur.

Bahan utama pembuatan larutan ini antara lain karbohidrat, air bekas mencuci beras, kentang, nasi sisa, gandum, glukosa bisa berupa gula merah, sumber bakteri, buah dan sayur serta kotoran hewan. Berikut adalah penjelasan tentang tiga bahan utama pembuatan MOL.

  1. Karbohidrat, dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi. Karbohidrat ini bisa di per oleh dari air cucian beras, nasi sisa, gandum, kentang, bekatul dan gandum.
  2. Glukosa, Selain karbohidrat glukosa juga di gunakan sebagai sumber energi spontan. Artinya glukosa ini lebih mudah di makan oleh mikroorganisme. Glukosa dapat di per oleh dari gula merah, gula putih, molases, air nira, dan masih banyak lagi.
  3. Sumber bakteri (MOL), merupakan bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang berguna untuk tanaman. Contohnya ialah buah dan sayur busuk, keong mas rebung bambu, dan lain sebagainya.

Baca juga : Cara Membuat Minyak Goreng dari Kelapa

Macam – Macam Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair atau POC memiliki berbagai jenis sesuai dengan kebutuhannya. POC dapat di manfaatkan dari tumbuhan dan kotoran.

Cara Pembuatan POC dari Nasi Sisa

Seperti yang sudah di jelaskan dia atas POC memiliki berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan tanaman salah satu bahan yang dapat di manfaatkan antara lain adalah nasi sisa. Berikut cara pembuatan POC dari nasi sisa.

  1. Penyiapan sampel, nasi sisa yang di hasilkan dari rumah-rumah serta beberapa kos dapat dikumpulkan dalam satu wadah atau toples.
  2. Persiapan nasi untuk di jamurkan, Timbang nasi sebanyak satu kilo, kemudian simpan dalam toples dan diamkan selama kurang lebih lima hari. Nasi yang sudah basi memiliki ciri berwarna orange. Jauhkan juga dari matahari agar nasi tidak kering.
  3. Fermentasi, Jika nasi sudah basi bisa menambahkan air dan gula dengan perbandingan 1 liter air : 5 sdm gula. Fungsi gula di sini untuk merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Setelah air dan gula di masukkan aduk sampai merata dan simpan kembali selama dua hari.
  4. Pengemasan dan penyimpanan POC, Setelah masa fermentasi selesai, kocok dahulu nasi yang sudah tercampur larutan kembali sampai merata. Pada proses pengocokan sesekali buka tutup toples agar zat yag terkandung keluar. Saring adonan dan tempatkan pada wadah kedap udara.