cara pengabutan beras

Cara Pengabutan Beras dengan air

Cara Pengabutan Beras agar beras menjadi lebih mahal dan meningkatkan kualitas dari beras.

Cara Pengabutan Beras

Kebanyakan (65%) unit penggilingan padi di Indonesia masih menerapkan sistem satu pass sehingga derajat sosoh yang tinggi sukar diraih, menurut Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Padahal perdagangan beras internasional menuntut peningkatan mutu, termasuk fisik seperti kadar air, beras kepala, beras patah besar, beras patah kecil, menir dan derajat sosoh, antara lain beras kepala di atas rata-rata 50%, patah besar 5-15%, dan patah kecil 5-15% (IRRI, 2009; Thai Rice Data Center, 2009). Prof. Riset Ridwan Thahir mengungkap kembali fakta dan data tersebut sebagai sesuatu masalah yang serius dan perlu diatasi.

Karena dalam fenomena pelandaian tingkat kenaikan produksi padi beberapa dekade belakangan ini, terjadi pula pelandaian konversi gabah ke beras. Pelandaian konversi tersebut terutama disebabkan peralatan penggilingan yang beroperasi sudah tua, banyak yang lebih dari 32 tahun. Selain itu penggilingan padi masih menerapkan sistem penyosohan satu pass. Terbatasnya kemampuan petani menangani panen padi berproduktivitas tinggi juga ikut berperan.

Oleh sebab itu Prof. Ridwan Thahir dalam orasi ilmiahnya (2009) menekankan perlunya melakukan perbaikan rendemen dan mutu beras Indonesia melalui inovasi penyosohan dalam sistem penggilingan padi.

Ia menganjurkan inovasi teknologi penyosohan dengan teknologi pelembutan aleuron, yakni menggunakan teknik cara pengabut beras menggunakan air yang mampu menghasilkan mutu fisik beras giling seperti disyaratkan dalam perdagangan internasional. Bahkan bisa menghasilkan beras beraroma buatan yang bersaing dengan produk luar negeri seperti Thai Jasmine Fragrant Rice, Perfumed Rice dan Herbal Coated Rice.

Teknik Cara Pengabutan Beras dengan Air

Diutarakan, ada berbagai model teknik pengabut air yang sudah dikembangkan di Indonesia. Di antaranya pengabut tipe bayonet yang dikembangkan Thahir dkk (prototipe 2001) yang kemudian dimodifikasi menjadi model tongkat pengabut multi-injeksi. Penyosohan yang dikombinasi dengan teknik pelembutan lapisan aleuron. Dilakukan dengan cara menghembuskan partikel air ke permukaan beras pecah kulit bersamaan dengan proses penyosohan.

Kabut air dihasilkan lewat nozzle dengan rasio lubang venture 10:0,5 mm/mm. Rasio ini dinilai menghasilkan droplet air/partikel kabut air yang paling baik untuk penyosohan beras. Operasionalnya lebih efisien air dan efektif dalam pengabutan bila memberi tekanan 50 psi. Sebaran droplet air merata dan halus sebesar 1.000 titik/cm2, dengan konsumsi air rata-rata 0,19 liter/menit.

Menurut Juliano (2003), kabut air dengan volume 0,3-0,4% dari bobot dapat digunakan untuk melunakkan dan mengikat debu halus dari permukaan beras, serta mengurangi tekanan dan suhu pada gesekan permukaan beras saat berlangsungnya penyosohan. Sehingga bisa diandalkan untuk memperoleh rendemen dan mutu beras yang tinggi sesuai persyaratan perdagangan internasional.

Penerapannya pada studi yang dilakukan oleh Thahir dkk (2000) menunjukkan penyosohan dengan kombinasi teknik pelembutan aleuron bisa meningkatkan rendemen beras sebesar 1-2%. Volume beras kepala 5-9%, dan menurunkan beras patah sejumlah 5%.

Tingkat suhu saat penyosohan turun dari 37oC menjadi 34,6oC. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh berbagai hasil studi belakangan ini di mancanegara.

Banyak sekali cara untuk bisa meningkatkan hasil beras agar menjadi beras super dan beras dengan harga jual yang tinggi salahsatunya dengan cara teknik penggilingan padi yang baik.

Teknik Penggilingan Padi Yang Baik

Tips – Tips

  1. Selama waktu panen, susut dapat terjadi karena ada biji-bijian yang rontok di lahan akibat cara panen yang tidak benar atau akibat penundaan waktu panen. Penundaan panen juga dapat menyebabkan keretakan pada biji-bijian sehingga akan mudah rusak pada proses pengolahannya.
  2. Selama perontokan, susut dapat terjadi karena adanya biji-bijian yang tertinggal pada malai, cangkang, atau tongkol. juga kerusakan mekanis yang disebabkan oleh peralatan atau mesin yang digunakan
  3. Proses pengeringan yang tidak sempurna juga dapat menimbulkan susut selama proses perontokan atau penggilingan. Perontokan yang dilakukan segera setelah pengeringan juga beresiko memperbesar persentase kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis selama perontokan atau penggilingan juga dapat disebabkan oleh pengeringan yang terlalu cepat. Khusus untuk negara-negara Asean, pengeringan seringkali dilakukan dengan cara penjemuran yang dapat menimbulkan susut akibat akibat tercecernya biji-bijian atau dimakan oleh ayam dan burung.
  4. Selama dalam pengangkutan atau penyimpanan, susut dapat terjadi akibat biji-bijian tercecer bila tidak dikemas dengan cara yang benar.

Alur Penggilingan Padi

Alur Teknik penggilingan beras

  1. Cleaner
  2. Husker
  3. Separator
  4. Polisher

Bagaimana? Bila Ingin Lebih bisa membuka teknik penggilingan padi yang baik yaaa selamat membaca dan mecoba, jangan lupa untuk cek artikel menarik lainnya disni.