Bisnis Makanan Ringan Kekinian Yang Menjanjikan

Bisnis Makanan Ringan Kekinian Yang Menjanjikan

Kali ini saya akan berbagi contoh bisnis makanan ringan kekinian yang menjanjikan . Hampir setiap daerah di Indonesia punya beragam kuliner khas masing-masing.

Hal ini yang membuat bisnis kuliner tidak akan pernah mati. Bukan hanya makanan yang mengenyangkan saja seperti rumah makan padang atau warung tegal. Memilih usaha makanan ringan juga punya peluang tersendiri untuk meraih kesuksesan.

Apalagi salah satu usaha rumahan ini tidak memerlukan modal yang besar. Tak heran jika Anda bisa merintis usaha sendiri hanya dengan modal minimal Rp 100.000 saja. Disamping itu, Anda juga tidak harus menyewa tempat untuk berjualan.

Karena pemasaran untuk makanan sejenis cemilan sangat mudah. Anda bisa menitipkan ke warung-warung dan minimarket didaerah Anda. Sehingga tanpa menyewa kios pun Anda tetap bisa meraih banyak keuntungan.

3 Contoh Bisnis Makanan Ringan Yang Menjanjikan

1. Keripik Singkong

Keripik Singkong

Bisa dibilang keripik singkong sudah ada sejak lama. Maka tak heran jika menyebutnya sebagai makanan ringan legendaris. Keripik singkong menjadi salah satu jenis cemilan yang paling dicari oleh masyarakat karena rasanya yang renyah dan enak. Tak heran jika para pebisnis berlomba-lomba menjadikan keripik singkong sebagai jenis produk yang mereka andalkan.

Terbukti dari jumlah merek keripik singkong yang banyak bertebaran di supermarket. Dengan berbagai kemasan yang unik dan menarik, mereka berharap bisa menarik perhatian konsumen.

Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada peluang sama sekali untuk para pelaku usaha UKM agar bisa sukses berjualan keripik singkong. Keripik singkong yang dijual di supermarket biasanya menetapkan harga cukup tinggi. Sehingga ini bisa menjadi peluang tersendiri untuk Anda. Anda bisa menyasar konsumen kalangan menengah kebawah.

Agar keripik singkong Anda tidak kalah bersaing dengan kompetitor sejenis. Anda harus memberikan inovasi baru agar keripik singkong Anda terlihat kekinian. Salah satu caranya dengan mencoba membuat keripik singkong lebih kreatif. Misalnya keripik singkong pedas, keripik singkong balado atau keripik singkong manis pedas dan dapat kita simapan di berangkas dan kalau sudah di taruh di toples.

 

Berikut ini analisa usaha keripik singkong

Modal awal

Mesin perajang singkong : Rp 250.000
Alat pres kemasan : Rp 150.000
Lain-lain : Rp 100.000
Total biaya sebesar Rp 500.000

Biaya operasional per bulan

Singkong 10 kg per hari @ Rp 4.000 x 10 kg x 30 = Rp.1.200.000
Bumbu-bumbu per hari @ Rp 30.000 x 30 = 900.000
Minyak goreng 30 liter sebulan @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 10.000 x 15 = Rp 150.000
Gaji pegawai 1 orang : Rp 700.000
Total biaya sebesar Rp 3.410.000

Omset/pendapatan

Katakanlah dari 10 kg singkong per hari bisa menghasilkan 100 bungkus singkong dengan harga jual Rp 2.000.

Omset yang didapat :

(100 bungkus x Rp 2.000) x 30 hari = Rp 6.000.000

Keuntungan bersih yang didapat

omset – biaya operasional
Rp 6.000.000 – Rp 3.410.000 = Rp 2.590.000

Sebelum melanjutkan membaca disini saya juga memiliki Resep Kue Kering Ekonomis Untuk Usaha

2. Keripik Tempe

Keripik Tempe

Usaha makanan ringan kriuk yang kedua ialah keripik tempe. Hampir sama dengan keripik singkong. Keripik tempe juga memiliki tempat tersendiri bagi para penikmat kuliner tanah air. Rasanya yang enak dan gurih menjadikan makanan ini cukup digemari.

Sayangnya keripik tempe tidak bisa bertahan lama layaknya keripik singkong. Hal ini yang mungkin menyebabkan para pebisnis bermodal besar jarang memproduksi keripik tempe. Namun, bukan berarti keripik tempe tidak laku loh. Banyak juga para pelaku UKM yang mampu memasukkan keripik tempe ke beberapa supermarket besar.

Agar sukses dalam menjalankan bisnis rumahan yang satu ini. Anda harus sedikit berkreativitas untuk menciptakan kemasan yang menarik. Bisa dari bentuk keripik atau pun jenis rasanya.

Berikut ini analisa usaha keripik tempe :

Modal awal

Mesin pengiris tempe manual : Rp 250.000
Alat pres kemasan : Rp 150.000
Lain-lain : Rp 500.000
Total biaya sebesar Rp 900.000

Biaya operasional per bulan

Tempe kedelai @ 100.000 x 30 = Rp.3.000.000
Tepung Terigu @ 25.000 x 30 = 750.000
Tepung Beras @ 25.000 x 30 = 750.000
Bumbu-bumbu @ Rp 20.000 x 30 = 600.000
Minyak goreng 50 liter @ 12.000 x 50 = Rp 600.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 10 = Rp 200.000
Gaji pegawai 1 orang : Rp 700.000

Total biaya sebesar Rp 6.800.000

Omset/pendapatan

Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 75 bungkus keripik tempe dengan harga jual Rp 4.000.

Omset yang didapat :

(75 bungkus x Rp 4.000) x 30 hari = Rp 9.000.000

Keuntungan bersih yang didapat

omset -biaya operasional
Rp 9000.000 – Rp 6.800.000 = Rp 2.200.000.

3. Keripik Tahu

Keripik Tahu

Masih berhubungan dengan bahan baku kedelai. Keripik tahu menjadi salah satu jenisbisnis rumahan yang menjanjikan  terutama untuk ibu rumah tangga. Biasa jenis tahu yang sering dijadikan keripik adalah tahu pong.

Peminatnya pun cukup beragam, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Sehingga peluang usaha makanan ringan yang satu ini cukup menjanjikan.

Kendala dalam menjalankan bisnis ini terletak pada pembuatan tahu pong yang cukup memakan waktu lama. Sedangkan jika Anda membeli tahu pong yang sudah jadi maka keuntungan yang Anda dapatkan pastinya kurang maksimal.

Untuk paralatan yang dibutuhkan misalnya seperti pisau, penggorengan, loyang,wadah, toples dan lain-lainnya sementara bisa menggunakan peralatan yang ada di dapur Anda. Sehingga Anda hanya perlu membeli alat pres kemasan dengan harga Rp 150.000.

Berikut ini analisa usaha keripik tahu :

Biaya operasional per bulan

Tahu @ 15.000 x 30 = Rp.450.000
Tepung maizena @ 25.000 x 30 = 750.000
Bumbu-bumbu @ Rp 25.000 x 30 = 750.000
Minyak goreng 30 liter @ 12.000 x 30 = Rp 360.000
Isi ulang gas elpiji Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000
Plastik pembungkus : Rp 20.000 x 5 = Rp 100.000

Total biaya operasional sebesar Rp 2.510.000

Omset/pendapatan

Asumsikan dalam sehari hari bisa menghasilkan 25 bungkus keripik tahu denganharga jual Rp 5.000 sehingga omset yang didapat :

(25 bungkus x Rp 5.000) x 30 hari = Rp 3.750.000

Keuntungan bersih yang didapat

omset -biaya operasional
Rp 3.750.000 – Rp 2.510.000 = Rp 1.240.000.

Jika pengetahuan diatas dirasa kurang disini saya juga memiliki Inspirasi usaha rumahan